Balisore.com – Asteroid Apophis, yang mendapat julukan “God of Chaos” atau Dewa Kekacauan, kembali menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan ilmuwan dan masyarakat umum. Asteroid ini pertama kali ditemukan pada tahun 2004 dan sempat menimbulkan kekhawatiran besar terkait kemungkinannya menabrak Bumi pada tahun 2029. Kala itu, peluang tabrakan diperkirakan mencapai 2,7%. Namun, setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut, ancaman tabrakan pada tahun 2029 dan 2036 dianggap sangat minim. Kendati demikian, keberadaan Apophis tetap memicu pertanyaan besar: Apakah kita benar-benar aman dari asteroid ini, atau ada kemungkinan kecil yang masih berpotensi membawa bencana?
Kemungkinan Tabrakan di Masa Depan
Meski peluang tabrakan Apophis dengan Bumi pada tahun 2029 sudah hampir dipastikan tidak akan terjadi, para ilmuwan tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan jalur lintasan asteroid ini di masa depan. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi lintasan Apophis adalah tabrakan dengan objek luar angkasa lainnya. Menurut Paul Wiegert, seorang ahli ruang angkasa dari Kanada, tabrakan Apophis dengan objek kecil—berukuran minimal 3,4 meter dan bergerak dengan kecepatan lebih dari 510 meter per detik—bisa saja terjadi. Jika hal ini terjadi, lintasan Apophis bisa sedikit berubah, yang dapat meningkatkan kemungkinan asteroid ini mengarah ke Bumi.
Namun, peluang terjadinya peristiwa ini sangat kecil, diperkirakan hanya satu banding dua miliar. Meskipun demikian, perubahan lintasan sekecil apapun bisa saja terjadi akibat interaksi Apophis dengan objek ruang angkasa lain. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa meskipun ada potensi perubahan jalur, kemungkinan besar asteroid ini tidak akan mengarah langsung ke Bumi. Saat ini, kemungkinan tabrakan Apophis dengan planet kita hanya sekitar 5%, yang berarti risiko kehancuran global dari asteroid ini sangatlah minim.
Apakah Apophis Benar-Benar Mengancam?
Para ilmuwan, termasuk dari NASA, terus memantau lintasan Apophis untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan signifikan yang dapat meningkatkan risiko tabrakan. Sejak pengamatan terakhir pada Mei 2021, Apophis belum kembali dipantau secara rinci. Rencananya, pengamatan lanjutan akan dilakukan pada tahun 2027, saat asteroid ini kembali mendekati Bumi.