Balisore.com – Pulau Bali, yang dikenal sebagai “Pulau Seribu Pura,” menyimpan beragam tempat suci yang tidak hanya menjadi pusat peribadatan umat Hindu, tetapi juga menjadi daya tarik wisata spiritual. Salah satu pura yang menarik perhatian banyak orang adalah Pura Luhur Mekori. Terletak di Banjar Pemudungan, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan, pura ini menjadi salah satu destinasi spiritual yang wajib dikunjungi bagi mereka yang mencari ketenangan dan kedamaian batin.
Lokasi dan Asal Usul Nama Pura Luhur Mekori
Pura Luhur Mekori berada di jalur utama yang menghubungkan Pupuan dengan Tabanan. Letaknya yang strategis membuat pura ini mudah diakses oleh para wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan dan kekayaan budaya Bali. Nama “Mekori” sendiri memiliki arti yang cukup mendalam. Kata ini berasal dari “Kori,” yang dalam bahasa Bali berarti gapura atau candi kurung. Dengan tambahan awalan “Me,” nama Mekori dapat diartikan sebagai “bergapura” atau “bercandi kurung,” yang menggambarkan struktur pura ini yang megah dan dihiasi oleh dua pohon bunut besar yang menjulang tinggi di sisi-sisinya.
Namun, menurut kepercayaan masyarakat setempat, ada juga yang mengatakan bahwa nama asli pura ini adalah “Mas Kori.” Beberapa orang dengan kemampuan supranatural mengklaim bahwa gapura Pura Luhur Mekori sebenarnya terbuat dari emas, memberikan aura kemegahan dan keagungan tersendiri pada pura ini.
Sejarah dan Legenda Pura Luhur Mekori
Pura Luhur Mekori tidak hanya menarik perhatian karena keindahan arsitekturnya, tetapi juga karena sejarah dan legenda yang melingkupinya. Salah satu kisah yang paling terkenal adalah tentang permusuhan antara Naga Gombang dan Naga Rarik, dua naga sakti yang konon pernah bertarung di tempat ini. Menurut cerita, Naga Rarik, dengan bantuan adiknya Ayu Mas Sari, berhasil mengalahkan Naga Gombang dalam pertarungan sengit. Setelah memenangkan pertarungan, Naga Rarik bersama adiknya memilih moksa, atau meninggalkan dunia fana, di sebuah tempat yang kemudian dikenal sebagai Puser Jagat.