Balisore.com – Setelah skandal penipuan MSL yang mengejutkan banyak orang, kini muncul sejumlah aplikasi penghasil uang baru yang marak dipromosikan di berbagai platform media sosial. Sayangnya, sebagian besar aplikasi ini diduga menggunakan skema ponzi yang sama dengan MSL. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lima aplikasi terbaru yang patut diwaspadai.
1. Liberty Global: Modal Awal yang Besar dan Janji Keuntungan Instan
Salah satu aplikasi yang kini tengah diperbincangkan adalah Liberty Global. Aplikasi ini menjanjikan keuntungan instan hanya dengan menekan tombol like pada video yang tersedia. Namun, berbeda dengan aplikasi penghasil uang lainnya, Liberty Global mematok modal awal yang cukup besar, yaitu Rp400.000 untuk level VIP1. Skema ini mirip dengan MSL, di mana modal awal yang besar diharapkan dapat memberikan keuntungan lebih tinggi. Namun, model bisnis seperti ini sering kali berpotensi menipu, terutama jika tidak ada transparansi yang jelas mengenai bagaimana uang anggota digunakan.
2. Pertamina: Nama Besar dengan Tanda Tanya
Nama Pertamina mungkin sudah tidak asing di telinga kita, namun kehadiran aplikasi dengan nama yang sama menimbulkan banyak pertanyaan. Aplikasi ini memanfaatkan nama besar Pertamina untuk menarik perhatian pengguna, namun ketika ditelusuri lebih dalam, terdapat banyak kejanggalan pada situs web mereka. Pengguna diminta untuk membeli produk dengan harga mulai dari Rp50.000, dengan janji keuntungan Rp449.500 dalam waktu 29 hari. Hal ini menimbulkan keraguan, mengingat aplikasi resmi dari perusahaan besar biasanya memiliki regulasi dan mekanisme yang lebih transparan.
3. Inception Best: Skema Ponzi dengan Modal Terjangkau
Inception Best menawarkan modal awal yang relatif terjangkau, yaitu Rp180.000 untuk menjadi VIP1. Pengguna akan mendapatkan pendapatan harian sebesar Rp6.000 dari mendownload aplikasi-aplikasi game yang tersedia. Meskipun modalnya tidak sebesar aplikasi lainnya, skema ini tetap mencurigakan karena menjanjikan pengembalian modal dalam waktu singkat. Aplikasi ini menggunakan skema ponzi dengan mengandalkan anggota baru untuk mendukung keuntungan anggota yang lebih lama, yang sering kali berakhir dengan kegagalan saat jumlah anggota baru menurun.
4. Valero: Investasi dengan Keuntungan Tak Masuk Akal
Aplikasi Valero menyebut dirinya sebagai platform investasi. Namun, tawaran investasi yang disajikan sangat mencurigakan. Dengan modal awal Rp60.000 untuk paket Albert City, pengguna dijanjikan keuntungan hingga Rp1.620.000 dalam waktu 90 hari. Paket investasi tertinggi bahkan menjanjikan keuntungan hingga Rp742 juta dari modal Rp15 juta dalam waktu yang sama. Skema seperti ini jelas-jelas mencurigakan dan berpotensi merupakan bentuk penipuan, karena keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat adalah tanda klasik dari skema ponzi.
5. AGM: Skema Keanggotaan dengan Deposit Tinggi
AGM atau AGM JOB adalah aplikasi lainnya yang patut diwaspadai. Dalam aplikasi ini, anggota disebut sebagai trainee yang harus menonton video iklan selama 15 detik dan menjawab pertanyaan terkait video tersebut. Terdapat berbagai level keanggotaan, dari Job1 hingga Job9, dengan deposit yang bervariasi mulai dari Rp300.000 hingga Rp1,5 miliar. Menariknya, level tertinggi menjanjikan keuntungan Rp2 miliar dalam waktu satu bulan. Skema semacam ini jelas merupakan bentuk ponzi, di mana anggota harus membayar deposit yang sangat tinggi dengan janji keuntungan yang sangat besar.
Peringatan Terhadap Aplikasi-Aplikasi Ini
Aplikasi-aplikasi di atas adalah contoh dari tren yang semakin berkembang setelah penipuan MSL terungkap. Biasanya, setelah satu aplikasi penipuan terbongkar, muncul banyak aplikasi baru yang mengklaim sebagai penggantinya. Mereka sering kali menggunakan nama-nama yang terkenal atau menawarkan keuntungan yang tidak masuk akal untuk menarik pengguna. Penting bagi masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan janji-janji keuntungan besar.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan aplikasi penghasil uang, pastikan untuk memeriksa kredibilitas dan legalitas aplikasi tersebut. Hindari aplikasi yang tidak terdaftar di toko aplikasi resmi seperti Google Playstore atau App Store, serta waspadai aplikasi yang meminta deposit awal yang besar atau menjanjikan keuntungan yang tidak realistis. Selalu periksa ulasan dan lakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.