Balisore.com – Huawei baru saja menggebrak pasar dengan peluncuran produk terbarunya, Huawei Mate XT, yang memperkenalkan inovasi layar lipat tiga. Peluncuran smartphone ini terjadi hanya beberapa jam setelah Apple merilis seri iPhone 16, menandakan persaingan sengit di dunia teknologi ponsel pintar. Dengan desain yang sangat ramping dan teknologi mutakhir, Huawei Mate XT menarik perhatian banyak pihak.
Desain dan Spesifikasi Huawei Mate XT
Huawei Mate XT menonjol dengan desain layar lipat tiga yang unik. Smartphone ini memiliki ketebalan hanya 3,6 mm ketika dilipat, menjadikannya salah satu smartphone lipat paling tipis di pasar saat ini. Layar utamanya berukuran 10,2 inci dan dapat dilipat seperti tirai, menawarkan pengalaman visual yang luas dan imersif. Desain inovatif ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi layar lipat, memperlihatkan bagaimana Huawei terus mendorong batas-batas teknologi.
Smartphone ini hadir dalam dua varian penyimpanan: 256 GB dengan harga mulai dari US$2.800 (sekitar Rp43 juta) dan opsi penyimpanan hingga 512 GB yang dijual seharga Rp52 juta. Harga yang tinggi ini mencerminkan fitur-fitur canggih dan desain premium dari Mate XT.
Fitur Unggulan dan Aksesori
Salah satu fitur menarik dari Huawei Mate XT adalah keyboard portabel yang disertakan. Keyboard ini dirancang untuk dimasukkan ke dalam kantong, memberikan fleksibilitas tambahan bagi pengguna yang ingin meningkatkan produktivitas mereka. Dengan adanya keyboard portabel ini, Mate XT tidak hanya menawarkan keunggulan dalam desain dan teknologi layar, tetapi juga dalam hal kemudahan penggunaan.
Selain itu, Huawei Mate XT dilengkapi dengan asisten AI yang mendukung berbagai fitur, termasuk merangkum teks, menerjemahkan, dan mengedit foto dengan mudah. Asisten AI ini juga memungkinkan pengguna untuk menghapus objek yang tidak diinginkan dari foto mereka, menambah nilai praktis dari perangkat ini.
Teknologi dan Inovasi
Huawei Mate XT didukung oleh chipset Kylin yang dikembangkan sendiri oleh Huawei. Dengan menggunakan chip buatan sendiri, Huawei mengurangi ketergantungan pada teknologi dari Amerika Serikat, yang semakin penting mengingat pembatasan yang diterapkan oleh pemerintah AS terhadap perusahaan-perusahaan teknologi China. Pembatasan ini melarang perusahaan-perusahaan Amerika untuk berbisnis dengan Huawei, memaksa Huawei untuk mengandalkan teknologi domestik.