Jangan Heran Ada yang Berjilbab Tangkil di Pura Ratu Mas Sakti di Pantai Seseh: Harmoni Antara Agama Hindu dan Islam

oleh -54 Dilihat
oleh
Pura Ratu Mas Sakti
Pura Ratu Mas Sakti

Balisore.com – Bali, sebuah pulau yang dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, juga menyimpan berbagai cerita spiritual yang menambah daya tariknya. Salah satu tempat yang menyimpan kisah menarik ini adalah Pura Ratu Mas Sakti, sebuah pura yang terletak di Pantai Seseh, Mengwi, Badung. Pura ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol harmoni antara dua agama besar, Hindu dan Islam. Jadi, jangan heran jika ada wanita berjilbab tangkil (datang) ke Pura tersebut.

Sejarah Pura Ratu Mas Sakti

Pura Ratu Mas Sakti berdiri kokoh di sebelah Pura Luhur Batu Bolong, menyimpan sebuah makam yang dihormati oleh banyak orang. Makam tersebut adalah tempat peristirahatan terakhir Pangeran Mas Sepuh atau Raden Amangkuningrat, seorang tokoh yang memiliki cerita sejarah panjang dan menarik.

Menurut penuturan Jro Mangku Keramat, seorang penjaga pura yang ditemui pada Selasa, 18 Juli 2024, keberadaan pura ini tidak lepas dari kisah perjalanan spiritual Raden Amangkuningrat. Sekitar 400 tahun yang lalu, Raja Mengwi melakukan perjalanan ke Blambangan, Jawa Timur. Di sana, beliau menikahi seorang wanita, dan dari pernikahan tersebut lahirlah Raden Amangkuningrat. Sejak kecil, Raden Amangkuningrat dibesarkan di Jawa, dan ketika beranjak dewasa, ia mulai mencari tahu tentang asal usul ayahnya.

Setelah mendapatkan penjelasan dari ibunya bahwa ayahnya adalah Raja Mengwi, Raden Amangkuningrat yang beragama Islam memutuskan untuk pergi ke Bali bersama 40 kiayi (ulama). Perjalanan spiritual mereka tidak biasa. Konon, karena kesaktian yang dimiliki Raden Amangkuningrat, mereka tidak membutuhkan perahu atau kapal untuk menyeberangi laut. Beliau dikatakan mampu berjalan di atas air, bahkan bisa duduk dan berdoa di atasnya.

Konflik di Kerajaan Mengwi

Sesampainya di Mengwi, Raden Amangkuningrat mendapati bahwa ayahnya telah wafat, meninggalkan ibu tirinya sebagai satu-satunya kerabat kerajaan yang masih hidup. Terjadi kesalahpahaman antara pihak kerajaan dan Raden Amangkuningrat, yang membuatnya merasa kecewa dan akhirnya diutus untuk pergi ke Seseh.

Baca Juga  Pakai Baju Robek, Baju Baru, Baju Kotor? Tafsir Mimpi Tentang Baju Versi Primbon Jawa

Dalam perjalanan menuju Seseh, Raden Amangkuningrat meninggal dunia. Penyebab kematiannya masih menjadi misteri hingga kini, apakah karena dibunuh atau faktor lain. Sebelum wafat, beliau sempat berpesan kepada para pengikutnya untuk membuatkan makam untuknya. Makam tersebut, yang dalam tradisi Bali disebut pamereman (tempat tidur), terletak sekitar 15 meter dari lokasi pura.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.