“Kamu tak butuh uang untuk membantu orang lain, kamu hanya membutuhkan hati untuk membantu mereka.”
BEBERAPA abad yang lalu, Kesultanan Kartasura sedang dilanda kesedihan yang mendalam karena permaisuri tercinta sedang menderita penyakit yang parah. Pangeran telah mencoba memanggil berbagai tabib untuk menyembuhkan sang permaisuri, tetapi tak seorang pun berhasil menyembuhkan penyakitnya. Seiring berjalannya waktu, kondisi fisik sang permaisuri semakin melemah, dan tubuhnya menjadi kurus seperti tulang yang terbungkus kulit. Kekhawatiran melanda rakyat Kesultanan Kartasura, dan roda pemerintahan menjadi terganggu. “Saya menyarankan Tuanku mencari tempat yang tenang untuk memohon kepada Sang Maha Agung agar mendapatkan petunjuk untuk kesembuhan sang permaisuri,” kata penasehat istana.
Tidak lama kemudian, Pangeran Kartasura memutuskan untuk melakukan tapa. Meskipun menghadapi berbagai godaan, ia berhasil melewati ujian-ujian tersebut. Pada suatu malam, terdengar suara gaib yang berkata, “Hentikan tapamu. Ambillah bunga karang di Pantai Selatan, dengan bunga karang itu, permaisuri akan sembuh.” Setelah itu, Pangeran Kartasura segera pulang ke istana dan mengungkapkan pesan gaib tersebut kepada penasehatnya. “Pantai Selatan sangat luas, namun saya yakin tempat yang dimaksud oleh suara gaib tersebut adalah wilayah Karang Bolong. Di sana terdapat banyak gua karang yang dikelilingi oleh bunga karang,” ujar penasehat istana dengan keyakinan.
