BANGLI – Akademisi Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP Unwar) mengajak para petani jeruk untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian yang dihasilkan.
Khususnya jeruk siam dengan mengolahnya menjadi selai.
Pengolahan menjadi selai merupakan langkah alternatif untuk meminimalkan buah yang terbuang karena mengalami pembusukan dan meningkatkan daya simpan produk pertanian.
“Jeruk siam hasil panen selama ini hanya dijual dalam bentuk segar bukan dalam bentuk olahan sehingga banyak buah yang busuk terbuang,” kata Akademisi FP-Unwar Ir Ni Komang Alit Astiari MS, disela-sela pelatihan dan pendampingan serangkaian Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) di Kintamani, Bangli, Minggu (11/6).
Menurut Alit Astiari, produksi selai yang berbahan jeruk untuk menanggulagi buah yang berlimpah pada saat panen raya atau pada saat overproduksi.
Apalagi pada saat panen raya harga jual buah jeruk rendah bisa berkisar 1.000 – 1.500 per kg, sehingga banyak petani membiarkan buah jeruknya menguning di pohon tidak dipanen.