Masjid Agung Demak: Jejak Sejarah dan Arsitektur Islam di Jawa Tengah

oleh -54 Dilihat
oleh
Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak

Balisore.com – Masjid Agung Demak, sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, adalah salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini memiliki sejarah yang kaya dan menjadi saksi dari perkembangan awal Islam di tanah Jawa. Dibangun pada abad ke-15 Masehi oleh Raden Patah dengan bantuan Walisongo, Masjid Agung Demak bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol penting dari penyebaran Islam di Nusantara.

Sejarah Pembangunan Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak didirikan oleh Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak, dengan dukungan penuh dari Walisongo, sembilan tokoh ulama yang berperan besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1401 Saka atau sekitar 1479 Masehi. Masjid ini bukan hanya sebagai pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga sebagai pusat penyebaran ajaran Islam di Jawa Tengah.

Cerita yang beredar di masyarakat mengungkapkan bahwa Masjid Agung Demak merupakan tempat berkumpulnya Walisongo. Keberadaan masjid ini menandai Demak sebagai “Kota Wali”, sebuah julukan yang mencerminkan perannya sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa. Keberadaan masjid ini di pusat keramaian Demak membuatnya mudah diakses oleh masyarakat, menjadikannya sebagai tempat penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan.

Filosofi dan Simbolisme di Balik Masjid

Masjid Agung Demak memiliki simbolisme yang mendalam dalam desain dan arsitekturnya. Salah satu elemen penting dalam masjid ini adalah gambar bulus, atau kura-kura, yang terdapat di berbagai ornamen dinding masjid. Bulus atau kura-kura ini merupakan simbol dari candra sengkala, yang mengacu pada tahun pembangunan masjid. Candra sengkala adalah sistem penanggalan tradisional Jawa yang menggunakan gambar atau simbol untuk menunjukkan waktu atau tahun.

Baca Juga  Tingkatkan Kualitas Pelayanan Keimigrasian, Dirjen Imigrasi Resmikan Gedung Kanim Singaraja

Menurut filosofi candra sengkala, gambar bulus memiliki makna yang mendalam. Kepala bulus melambangkan angka 1, empat kaki bulus melambangkan angka 4, badan bulus yang bulat melambangkan angka 0, dan ekor bulus melambangkan angka 1. Kombinasi angka-angka ini mencerminkan tahun 1401 Saka, yang merupakan tahun pembangunan Masjid Agung Demak.

Arsitektur Masjid Agung Demak

Arsitektur Masjid Agung Demak mencerminkan gaya tradisional Indonesia yang khas dan penuh makna. Meskipun tampil sederhana, masjid ini memiliki keanggunan dan keindahan yang sangat mengesankan. Atap masjid berbentuk limas bersusun tiga, yang melambangkan tiga aspek penting dalam ajaran Islam: Iman, Islam, dan Ihsan. Bentuk atap ini tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga mendalam secara filosofis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.