Balisore.com – Terletak di Bukit Pekayangan, Jalan Sri Kuncoro I, Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, terdapat sebuah situs sejarah yang memikat hati banyak pengunjung.
Suasana semilir angin menyambut setiap langkah menuju bukit ini.
Setelah menapaki tangga menuju puncak, pengunjung akan disambut oleh gapura bertuliskan “Soen An Ing” dengan arsitektur khas Tionghoa yang kental.
Di atas bukit, terdapat banyak pepohonan besar yang menaungi dua bangunan utama dengan enam petilasan.
Petilasan ini memberikan nuansa spiritual dan sejarah yang mendalam bagi siapa pun yang mengunjunginya.
Asal-Usul dan Keunikan Petilasan
Kuncup pertama di bukit ini menyimpan petilasan Kiai Sekabat, Kiai Jimat, dan Kiai Mojopahit.
Sedangkan kuncup kedua berisi petilasan Sunan Kuning, Sunan Kali, dan Kanjeng Sunan Ambarawa. Keberadaan nama Sunan Kuning di sini menarik perhatian banyak orang.
Nama Sunan Kuning sering diidentifikasi dengan seorang Tionghoa bernama Sun Kun Ing, yang dari namanya kemudian muncul sebutan Sunan Kuning.
Menurut buku “Sejarah Semarang” karya Amen Budiman, petilasan ini mungkin telah dikeramatkan sejak abad ke-18 atau bahkan sebelumnya.
Hal ini tidak dapat dipungkiri karena bangunan-bangunan di kompleks petilasan Sunan Kuning dulunya merupakan tempat pemujaan Tionghoa. Arca dan ornamen khas klenteng masih dapat ditemukan di dalam bangunan-bangunan tersebut.
Keunikan dan Penghormatan
Situs ini bukan hanya tempat sejarah, tetapi juga tempat spiritual yang masih digunakan hingga sekarang.