Balisore.com – Pura Gede Batur, yang terletak di Banjar Pengembungan, Desa Pererenan, Mengwi, Badung, adalah salah satu tempat suci yang menyimpan banyak misteri dan cerita sejarah. Terletak di pinggir Sungai Pangi, pura ini tidak hanya memiliki nilai spiritual yang mendalam, tetapi juga menyimpan kisah sebagai tempat perlindungan pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Keunikan Lokasi dan Akses Menuju Pura
Bagi yang ingin bersembahyang atau sekadar berkunjung ke Pura Gede Batur, penting untuk bertanya terlebih dahulu kepada masyarakat setempat karena letaknya yang cukup tersembunyi. Akses menuju pura ini harus melewati jalan kecil yang telah dipaving, menambah nuansa petualangan sebelum mencapai tempat suci ini.
Menurut Jro Mangku Pura Gede Batur, Wayan Nitra, pura ini awalnya adalah pura suka-duka yang disungsung oleh dua banjar, yaitu Banjar Pengembungan dan Delod Padonan di Desa Pererenan. Namun, seiring waktu, semakin banyak warga dari luar desa yang ikut bergabung menjadi pamaksan, yaitu mereka yang ikut menyungsung pura tersebut. “Sekarang, ada sekitar 115 kepala keluarga yang tergabung dalam pamaksan,” ungkap Jro Mangku Wayan Nitra.
Asal Usul dan Legenda di Balik Pura
Pura Gede Batur dipuja sebagai tempat berstana Dewa Siwa dengan nama Ratu Gede Putus. Legenda mengatakan bahwa leluhur Jro Mangku Wayan Nitra melihat sinar aneh di lokasi tersebut, yang pada saat itu masih berupa hutan lebat. Sinar tersebut konon bersabda bahwa ia berasal dari Gunung Batur dan datang bersama beberapa saudaranya.
Di area pura ini tumbuh sebuah pohon celagi (asem) besar yang dianggap sebagai tempat berstana Dewa Siwa beserta saudaranya. Karena itu, di dalam pura ini terdapat beberapa palinggih (bangunan suci) selain palinggih utama Ratu Gede Putus. Ada juga palinggih Ratu Biyang Putus, Ratu Dewi Sri atau Pangulun Carik, Ratu Manik Galih, Ratu Nyoman Sakti, dan palawatan berupa rangda serta barong. Lima prasanak dari Ratu Gede Putus juga dihormati di sini, yaitu Ratu Made, Ratu Ketut, Ratu Gobleh, Ratu Mekel, dan Ratu Gede Blembong. Selain itu, terdapat beji atau tempat permandian suci di selatan pura.
Pura sebagai Tempat Pengobatan dan Perlindungan
Selain sebagai pura yang berkaitan dengan agraris, khususnya sawah, Pura Gede Batur juga dikenal sebagai tempat pengobatan baik secara sekala (medis) maupun niskala (non-medis). Banyak orang yang datang untuk berobat dan sembuh setelah mendapat penanganan dari leluhur Jro Mangku Wayan Nitra. Namun, sayangnya, praktik pengobatan ini tidak dilanjutkan setelah kakeknya meninggal.
Dulu, ada juga tradisi sadeg, di mana seseorang menjadi perantara dengan kekuatan gaib untuk membantu orang-orang yang sakit. Namun, tradisi ini pun berhenti karena keturunan penerusnya telah berpindah agama.