Pura Goa Peteng Alam Tunjung Mekar, Pesona Spiritual Tak Jauh dari Hotel Ayana

oleh -33 Dilihat
oleh
Pura Goa Peteng
Pura Goa Peteng

Balisore.com – Pura Goa Peteng Alam Tunjung Mekar mungkin bukan destinasi spiritual yang banyak diketahui orang, namun bagi mereka yang mengetahuinya, pura ini adalah sebuah tempat sakral yang penuh dengan nilai spiritual dan mistis. Terletak di Desa Pakraman Kutuh, pura ini menyimpan banyak cerita dan keajaiban yang membuatnya begitu istimewa bagi para pamedek yang datang untuk berdoa, melukat, atau sekadar mencari ketenangan batin.

Lokasi Tersembunyi dengan Akses Menantang

Pura ini berada di jalur antara Bandara Ngurah Rai dan Pura Uluwatu, tidak jauh dari Hotel Ayana. Meskipun lokasinya terbilang strategis, akses menuju pura ini cukup menantang. Jalan sepanjang 1,5 km dari Jalan Goa Peteng menuju pura ini terbuat dari batu kapur dan memiliki medan yang naik turun, sehingga perjalanan menuju pura membutuhkan usaha ekstra. Mungkin karena itulah, tidak banyak orang yang mengetahui atau mengunjungi pura ini, meskipun keindahan dan nilai spiritualnya sangat besar.

Suasana Mistis di Pintu Goa

Setelah melewati jalan yang menantang, Anda akan menemukan Pura Goa Peteng yang terletak di pintu masuk sebuah goa. Sepintas, suasananya mengingatkan pada Pura Goa Giri Putri yang berada di Nusa Penida, dengan sebuah pohon beringin besar yang tumbuh di luar pura. Pohon beringin ini diyakini sebagai rambut dari Bhatara yang melinggih di Pura Goa Peteng, meskipun siapa yang berstana di pura ini masih menjadi misteri hingga kini.

Dua Goa Sakral dengan Energi Berbeda

Di balik pura ini terdapat dua goa yang masing-masing memiliki karakter dan energi yang berbeda. Goa pertama yang mengarah ke utara memiliki kedalaman sekitar 250 meter, dan goa kedua yang mengarah ke selatan memiliki kedalaman sekitar 300 meter. Di dalam goa yang mengarah ke selatan, terdapat dua sumber air yang dianggap sebagai simbol purusa dan pradana, atau laki-laki dan perempuan. Namun, goa ini tidak digunakan untuk melukat, melainkan hanya untuk memohon tirta atau air suci.

Baca Juga  Situ Wangi Seluas 4,7 Hektar, Keindahan Alam dan Misteri Air Samsam

Sebaliknya, goa yang mengarah ke utara adalah tempat yang digunakan untuk melukat. Proses melukat di sini dimulai dengan menuruni puluhan anak tangga hingga mencapai sumber air. Di sepanjang perjalanan menuju sumber air, Anda akan disambut oleh kelelawar yang diyakini sebagai penjaga Goa Peteng, serta tetesan air dari dinding goa yang menciptakan irama alam yang menenangkan. Selain kelelawar, ada juga ular phyton yang dipercaya sebagai duwe Pura Goa Peteng.

Keunikan dan Kesakralan Batu-Batu di Pura

Tidak hanya goanya yang sakral, pura ini juga menyimpan banyak bebatuan unik yang diyakini memiliki kekuatan spiritual. Salah satu batu yang menarik perhatian adalah batu yang berbentuk teropong saat dilihat secara fisik, namun secara gaib dipercaya sebagai satu set gambelan atau gong. Masyarakat sekitar meyakini bahwa batu-batu ini memiliki bentuk dan energi yang berbeda antara sekala (dunia nyata) dan niskala (dunia gaib), menjadikannya sebagai elemen penting dalam ritual di Pura Goa Peteng.

Proses Melukat yang Sakral

Melukat di Pura Goa Peteng tidak hanya tentang membersihkan diri secara fisik, tetapi juga membersihkan diri secara spiritual. Proses ini dimulai dengan menghaturkan canang di pererepan suci pemangku yang berada di rumahnya, kemudian dilanjutkan dengan matur piuning di pura, dan akhirnya melukat di goa yang mengarah ke utara. Setelah melukat, pamedek akan kembali naik untuk memohon tirta dan bija sebagai penutup prosesi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.