Balisore.com – Masjid Quba dikenal sebagai masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW saat melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Pendirian masjid ini memiliki makna sejarah yang mendalam dan menjadi simbol kebesaran serta ketaqwaan Nabi Muhammad SAW. Dibangun pada 23 September 622 Masehi, Masjid Quba kini menjadi salah satu destinasi spiritual yang penting bagi umat Islam dari seluruh dunia.
Keistimewaan Masjid Quba dalam Al-Qur’an dan Hadis
Masjid Quba bukan hanya masjid tertua dalam sejarah perkembangan Islam, tetapi juga memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran agama. Allah SWT bahkan menyebutkan keberadaan masjid ini dalam Al-Qur’an sebagai tempat yang didirikan dengan dasar ketaqwaan dan ketaatan kepada-Nya. Dalam surat At-Taubah ayat 108, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).
Ayat ini menunjukkan bahwa Masjid Quba bukan sekadar bangunan fisik, tetapi tempat suci yang dibangun dengan fondasi ketakwaan. Selain itu, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi RA, disebutkan bahwa salat di Masjid Quba memiliki pahala yang setara dengan melaksanakan umrah. Ini menambah keutamaan bagi para jamaah yang beribadah di masjid ini.
Lebih lanjut, dalam banyak riwayat disebutkan bahwa Masjid Quba adalah salah satu dari empat masjid yang paling dimuliakan oleh Allah SWT, setelah Masjidil Haram di Mekkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidil Aqsha di Yerusalem.
Latar Belakang Hijrah Nabi Muhammad SAW
Perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah menjadi latar belakang penting dalam sejarah berdirinya Masjid Quba. Hijrah ini dilatarbelakangi oleh tekanan dan kekejaman kaum kafir Quraisy yang menolak ajaran Islam. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa kaum Quraisy kerap menyakiti Nabi Muhammad SAW, keluarganya, serta para sahabatnya. Mereka bahkan berencana membunuh Nabi untuk menghentikan penyebaran Islam.