Balisore.com – Pernikahan di Bali tidak hanya menjadi sebuah seremoni, tetapi juga membawa aturan dan tata cara yang diatur secara ketat bagi kedua mempelai sebelum menggelar upacara pernikahan.
Namun, bagaimana jika terjadi situasi yang tak terduga sebelum pernikahan dilangsungkan?
Menikah bukanlah sekadar prosesi, tetapi merupakan ikatan dan komitmen sakral antara laki-laki dan perempuan, disaksikan oleh keluarga dan juga secara spiritual melalui serangkaian ritual.
Di Bali, upacara pernikahan diwarnai dengan beragam adat dan ritual yang mendalam.
Sebelum pernikahan, ada serangkaian upacara seperti ngidih, matanjung sambuk, dan lainnya yang harus dilalui oleh mempelai.
Bali dengan kentalnya warna Hindu, adat, dan budayanya, memiliki perbedaan dalam upacara pernikahan antar-daerah.
Bahkan, ada tradisi unik di beberapa desa yang mengharuskan wanita menikah dengan sebilah keris.
Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda, seorang rohaniawan dan dosen di Institut Hindu Dharma Negeri Bali, mengungkapkan bahwa beberapa desa di Bali.
Seperti di Tabanan, menggunakan keris sebagai pengganti kehadiran seorang laki-laki dalam pernikahan.
Tradisi ini diatur dalam beberapa awig-awig di paruman desa setempat.